Sebagai
tataran terbaru dalam linguistik, pragmatik merupakan tataran yang
turut memperhitungkan manusia sebagai pengguna bahasa. Wijaya (1996:1)
menyebutkan, berbeda dengan fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik
yang mempelajari struktur bahasa secara internal, pragmatik adalah
cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal,
yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi. Morris
(Rustono 1999:1) sebagai pencetus pertama bidang kajian ini
mengungkapkan bahwa pragmatik adalah cabang semiotik yang mempelajari
relasi tanda dan penafsirannya.
Di
dalam analisis linguistik struktural, pembahasannya menekankan pada
struktur, atau bentuk formal bahasa. Suatu kalimat dianalisis dengan
mengamati yang mana subyek dan predikat dalam kalimat tersebut. Bagian
yang berupa subyek dapat dipilah-pilah lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil, demikian juga dengan predikatnya. Dan bagian-bagian
tersebut masih dapat dipilah lebih lanjut dan diteruskan sampai ke
bagian yang paling kecil seperti klausa, frasa, kata, morfem, bahkan
fonem. Dalam analisis tersebut, konteks pemakaian kalimat tidak ikut
diperhitungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar