Rabu, 16 Januari 2013

Resensi Novel "Bidadari Berkalam Ilahi"

“Dunia ini amat singkat, namun mengakibatkan sesuatu yang bertingkat-tingkat. Di pintu langit ini, kita bersimpuh dan bersujud untuk menemui Maha Cinta. Niscaya, cinta yang sedang dicari akan bisa kita temui….”
Bumi cinta Fikri sungguh bertekuk-lipat!
Setelah pernikahannya dengan Shira gagal, ia dibingungkan dengan beberapa wanita yang mengharapkan cintanya. Namun, Fikri selalu terngiang sebaris kalimat indah dari wanita bercadar dan bermata hitam bening yang ditemuinya di dalam mimpi itu.
Kehadiran wanita yang selalu berbicara dengan ayat al-Qur’an itu kian meramaikan gemuruh gulana jiwa Fikri. Wanita bercadar yang selalu menghindar darinya itu ternyata diam-diam sangat memperhatikannya. Diakah wanita yang ditemuinya dalam mimpi? Atau, jangan-jangan wanita itu adalah Shira, mantan istrinya?
Inilah novel religius yang siap mengaduk-aduk emosi Anda. Mengikuti rel-rel konflik yang datang silih berganti sedemikian cekam dan tikam ini, mulai dari kasih tak sampai, dendam kesumat, dan kemarahan bergemuruh, Anda akan menuai pemahaman luar biasa bahwa hidup memang tidaklah linier. Hidup adalah perjuangan hebat, bahkan maha dahsyat, tak terkecuali iman dan cinta!
Sang penulis senior yang piawai ini siap membuat rasa penasaran akan akhir dari kisah ini terus membumbung tinggi di hati Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar