Awal
pagi yang kini mulai berpendar menggantikan malam. Nisa sedang bermain
bersama kakanya Rizal, di tengah perwaan yang tidak begitu lebat. Nisa
yang hendak keluar untuk belajar pacu kuda itu seurius sekali untuk
menatap hari, namun restu orang tua tak kunjung mengijinkan anaknya
tersebut untuk belajar berkuda.
Sepulang
di rumah nisa kangsung dipergoki oleh orang tuanya karena bermain tanpa
izin, hingga kakanya Rizal terjatuh kedalam kolam, mau tak mau tetap nisalah yang terkena dan disalahkan.
Hingga pada suatu hari dimana Nisa sudah mencapai masa baligh, nisa belajar
qir’ah dan berpacu kuda secara sembunyi-bunyi, belajar
qir’ah
ke maemunah dan berpacu kuda kepada lek khudori, bukan dia tidak tahu
namun bujukan nisa selalu dapat membuatnya melatih wanita yang beranjak
baligh tersebut.
Lek
khudorilah yang mengjari nisa sepeti itu, di masa yang baligh itu nisa
sudah mengalmai rasanya dilemma cinta, nisa sdar jika mengutarakannya
makan aka nada salah paham yang terjadi, nisa akan rindu terhadap
pujianya tiap sore ketika berlatih kuda, rindu memancing bersamanya,
karena kurang lebih 2 minggu lagi lek khudori akan pergi ke Kairo,
setelah mendengar kabar itu nisa tak kuat menahan air mata karena akan berpisah, bersamanya.
Nisa,
itulah dia yang akhrinya dia sudah khatam alu-qur’an dan mendapatkan
hadiah kenang-kenangan dari Lek khudori. Hadiah lukisan dengan seorang
putrid budur menaiki buraq. Di masanya yang baligh ini nisa di
perintahkan oleh orang tuanya untuk mengikuti perintah allah untuk
menggunakan penutup aurat.
Semenjak
lek khudori nisa enggan untuk menatap dunia, enggan untuk menerima
sinar matahari yang indah, karena 1-1nya pembelaku sudah pergi, aku
rindu dia.
Setelah berminggu-minggu nisa menunggu surat
dari Lek khudori yang kini tengah menuntut ilmu di al-azhar kairo,
akhirnya tiba juga. Namun begitu indahnya setiap puisi lek khudori
dimata nisa, hingga nisa sulit untuk mencari pusisi balasan yang indah
dan baik. Karena sangat ingin yang terbaiklah untuk membalas puisi dari
lek khudori, nisa nekat bersama aisyah untuk pergi ke kota mencari buku.
Di
kota itu nisa pergi ke took buku al-hikmah dan setelah dirasa dapat
yang di inginkan nisa dan aisyah pergi ke bioskop sebelah, namun rugi
mengunjungi mereka. Mereka di hadang seorang germo yang etngah haus di
tengah fatamorgana, namun untung ada pak tasmin kepala desanya datang
dan membantu menjauhi mereka dari terkaman germo yang tengah mencari
mangsa.
Malam
mulai datang kembali mencekam. Setelah beberapa hari dari kejadian
tersebut nisa menjalankan aktivitasnya seperti biasanya. Hingga tiaba
pada 1 malam nisa mendengarkan bahwa dia akan di jodohkan dalam usia
belasan tahu. Sungguh bak hantaman godam bagi nisa dia terpanjat dan
menangis.
Bertahun-tahun
berlalu hingga dia hanya tamat Sd dan langsung dinikahkan dengan
laki-laki bernama samsudin, tiap malam nisa hanya merintih karena harus
mau mengikuti nafsu dari suaminya itu. Hingga datang pada suatu hari
seorang janda bernama kalsum datang untuk meminta pertanggung
jawabannya. Dan terjadilah poligami antara samsudin dengan kalsum dan
annisa.
Namun
karena perlakuan gila dari samsudin kedua istri tersebut sama sekali
tidak merasakan keadilan dari samsudin bahkan hubungan suami istri pun
sering kali tidak normal, dan tidak manusiawi karena melanggar kebebasan
wanita.
Bertahun-tahun
kini akhrinya tiba juga lek khudori balik ke kampungnya dan memenamni
annisa yang tengah berada di dalam penderitaan bersama samsudin. Namun
karena mereka dekat and lebih Nampak seperti orang pacaran sehingga tak
canggung untuk keduanya bermesraan karena pada kenyataannya mereka
adalah saudara.
Ibu
mutmainah tidak pernah tau akan siksaan dari samsudin kepada annisa dan
ada 1 waktu dimana semua itu terungkap, karena malunya ibu mutmainah
menagis sejadi-jadinya.]
Karena
cerita itu ayah dari annisa mengalami sakit-sakitan yang berat. Tiba
pada 1 malam annisa dan keluarga berembuk dan akhrinya merek lebih
memilih untuk menceraikan annisa dari tangan bejad samsudin. Dan
terjadilah perceraian yang mengubah status annisa menjadi janda.
Dukungan-dukungan
terus di terima oleh annisa dari khudori, wildan, aisyah teman karibya,
orangtuanya bahwa annisa lebih baik untuk lebih mengenyam dunia
pendidikan.
Setelah
hubungan lek khudori kian lama kian tercium akhirnya keluarga pun
mengetahuinya dan karena tak ingin timbul fitnah akhirnya terjadilah
pernikahan sederhana antara annisa dengan khudori. Dimana pernikahan itu
di awali dari sebuah pertemuan annisa dengan khudori di sebuah kosan di
dekat kampus di Yogyakarta. Hari itu sangat indah dimana annisa di
lamar secara tidak langsung oleh khudori.
Namun
ketika malam pertama tidak terjadi seperti apa ayng telah terjadi pada
malam pertama dengan samsudin, karena trauma annisa begitu hebat
akhirnya tidak terjadi hubungan suami istri.
Malam-malam
telah berlalu akhirnya pergaulan suami istri yang didapati dari khudori
terhadap annisa begitu nikmat dan dapat menghilangkan semua traumatic
dari mantan suaminya samsudin.
Esok
harinya annisa telah mejadi sosok yang baru, karena beban yang selama
ini telah memikulnya telah bebas, namun karena penghapus tak selalu
bersih menghapus, ingatan tentang samsudin selalu mengiangi annisa.
Pernikahan
annisa dan khudhori akhirnya telah terjalin dengan indah, dimana tak
ada kekurangan sama sekali, harta, tauladan, sikap yang baik,
Akhirnya
tiba pada suatu hari hubungan suami istri mereka membuahkan seorang
anak yang diberi nama mahbub. Aktivitas mereka sangat indah karena
hari-hari mereka dihiasi oleh seorang anugrah harta terindah dalam dunia
ini.
Samsudin
dan istrinya kini tengah berhubungan suami istri layaknya serptiap
malam.. namun layaknya pula penyiksaan acapkali menghiasi mereka.
Waktu
adalah jawaban dari semua hal, khudhori mengalami sakit-sakitan yang
sangat parah, hingga sakitnya itu memanggilnya dari dunia dan bertemu
dengan tuhannya